Blog serba guna By: Helmi Sebastian.

Cari informasi? Di sini Saja!

Category Archives: Teknologi

Sejarah Internet.

Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu “MILNET” untuk keperluan militer dan “ARPANET” baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet

Daftar kejadian penting

Tahun Kejadian
1957 Uni Soviet (sekarang Rusia) meluncurkan wahana luar angkasa, Sputnik.
1958 Sebagai buntut dari “kekalahan” Amerika Serikat dalam meluncurkan wahana luar angkasa, dibentuklah sebuah badan di dalam Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Advanced Research Projects Agency (ARPA), yang bertujuan agar Amerika Serikat mampu meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi negara tersebut. Salah satu sasarannya adalah teknologi komputer.
1962 J.C.R. Licklider menulis sebuah tulisan mengenai sebuah visi di mana komputer-komputer dapat saling dihubungkan antara satu dengan lainnya secara global agar setiap komputer tersebut mampu menawarkan akses terhadap program dan juga data. Di tahun ini juga RAND Corporation memulai riset terhadap ide ini (jaringan komputer terdistribusi), yang ditujukan untuk tujuan militer.
Awal 1960-an Teori mengenai packet-switching dapat diimplementasikan dalam dunia nyata.
Pertengahan 1960-an ARPA mengembangkan ARPANET untuk mempromosikan “Cooperative Networking of Time-sharing Computers“, dengan hanya empat buah host komputer yang dapat dihubungkan hingga tahun 1969, yakni Stanford Research Institute, University of California, Los Angeles, University of California, Santa Barbara, dan University of Utah.
1965 Istilah “Hypertext” dikeluarkan oleh Ted Nelson.
1968 Jaringan Tymnet dibuat.
1971 Anggota jaringan ARPANET bertambah menjadi 23 buah node komputer, yang terdiri atas komputer-komputer untuk riset milik pemerintah Amerika Serikat dan universitas.
1972 Sebuah kelompok kerja yang disebut dengan International Network Working Group (INWG) dibuat untuk meningkatkan teknologi jaringan komputer dan juga membuat standar-standar untuk jaringan komputer, termasuk di antaranya adalah Internet. Pembicara pertama dari organisasi ini adalah Vint Cerf, yang kemudian disebut sebagai “Bapak Internet”
19721974 Beberapa layanan basis data komersial seperti Dialog, SDC Orbit, Lexis, The New York Times DataBank, dan lainnya, mendaftarkan dirinya ke ARPANET melalui jaringan dial-up.
1973 ARPANET ke luar Amerika Serikat: pada tahun ini, anggota ARPANET bertambah lagi dengan masuknya beberapa universitas di luar Amerika Serikat yakni University College of London dari Inggris dan Royal Radar Establishment di Norwegia.
1974 Vint Cerf dan Bob Kahn mempublikasikan spesifikasi detail protokol Transmission Control Protocol (TCP) dalam artikel “A Protocol for Packet Network Interconnection“.
1974 Bolt, Beranet & Newman (BBN), pontraktor untuk ARPANET, membuka sebuah versi komersial dari ARPANET yang mereka sebut sebagai Telenet, yang merupakan layanan paket data publik pertama.
1977 Sudah ada 111 buah komputer yang telah terhubung ke ARPANET.
1978 Protokol TCP dipecah menjadi dua bagian, yakni Transmission Control Protocol dan Internet Protocol (TCP/IP).
1979 Grup diskusi Usenet pertama dibuat oleh Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, alumni dari Duke University dan University of North Carolina Amerika Serikat. Setelah itu, penggunaan Usenet pun meningkat secara drastis.
Di tahun ini pula, emoticon diusulkan oleh Kevin McKenzie.
Awal 1980-an Komputer pribadi (PC) mewabah, dan menjadi bagian dari banyak hidup manusia.
Tahun ini tercatat ARPANET telah memiliki anggota hingga 213 host yang terhubung.
Layanan BITNET (Because It’s Time Network) dimulai, dengan menyediakan layanan e-mail, mailing list, dan juga File Transfer Protocol (FTP).
CSNET (Computer Science Network) pun dibangun pada tahun ini oleh para ilmuwan dan pakar pada bidang ilmu komputer dari Purdue University, University of Washington, RAND Corporation, dan BBN, dengan dukungan dari National Science Foundation (NSF). Jaringan ini menyediakan layanan e-mail dan beberapa layanan lainnya kepada para ilmuwan tersebut tanpa harus mengakses ARPANET.
1982 Istilah “Internet” pertama kali digunakan, dan TCP/IP diadopsi sebagai protokol universal untuk jaringan tersebut.
Name server mulai dikembangkan, sehingga mengizinkan para pengguna agar dapat terhubung kepada sebuah host tanpa harus mengetahui jalur pasti menuju host tersebut.
Tahun ini tercatat ada lebih dari 1000 buah host yang tergabung ke Internet.
1986 Diperkenalkan sistem nama domain, yang sekarang dikenal dengan DNS(Domain Name System)yang berfungsi untuk menyeragamkan sistem pemberian nama alamat di jaringan komputer.

Kejadian penting lainnya

Tahun 1972, Ray Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan “at” atau “pada”. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat.

Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.

Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.

Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protokol atau IP yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET.

Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat manjadi 10.000 lebih.

Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan. Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau World Wide Web.

Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah. Di tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator 1.0.

AWAS, Kloning Nomor Ponsel!

Pupus, Kepercayaan GSM Aman dari Penggandaan
Awas, Nomor Ponsel Anda Kena Kloning!

APA reaksi Anda jika pulsa telepon seluler Anda tiba-tiba kosong? Padahal,
nomor perdananya baru dibeli sehari yang lalu dan digunakan hanya untuk
2-3 kali panggilan lokal dengan total durasi tidak lebih dari 5 menit.

Pasti akan kaget dan heran. Apalagi Anda tahu persis pulsa ponsel pada
saat pengisian sebesar 100.000 sehingga sangat tidak mungkin langsung
kosong
hanya gara-gara dipakai 2-3 panggilan lokal dengan durasi demikian pendek.

Anda memang berhak heran dan kaget. Akan tetapi, ilustrasi seperti itu
bukan kisah yang dibuat-buat untuk menakut-nakuti. Itu satu kemungkinan
jika
Anda tidak hati-hati saat membeli kartu sim card ponsel. Atau Anda
bertindak
ceroboh dengan meminjamkan ponsel beserta seluruh isinya kepada orang
lain, termasuk sim card berisi nomor ponsel.

Kejadiannya bisa seperti kisah pertama atau bisa juga tagihan pulsa kartu
pascabayar membengkak dari biasanya. Kemungkinan buruk seperti itu bisa
terjadi karena saat ini sudah muncul satu alat dengan teknologi yang mampu
meng-copy, menggandakan atau mengkloning nomor ponsel beserta seluruh data
yang ada di dalamnya.

Jika sebelumnya orang begitu percaya teknologi seluler berbasis GSM
(Global for Mobile System Communication) sangat aman dan tak bisa
dikloning,
kepercayaan itu runtuh. Nomor dalam kartu sim card ponsel GSM sangat mudah
dikloning oleh sebuah alat sederhana buatan Taiwan.

Konon, alat canggih yang sepintas mirip mainan anak-anak itu beredar sejak
6 bulan lalu. Namun, selama itu peredaran masih terbatas dan
sembunyi-sembunyi. Sekitar setengah bulan terakhirlah peredaran alat itu
terbuka secara umum. Sedikitnya ada merek yang dijual bebas di pusat
ponsel Roxy Mas, Sim Max, dan Sim Master 3.

Keduanya buatan Taiwan. Harganya berkisar antara Rp 1,1 juta hingga 1,5
juta per paket. Tiap paket alat terdiri dari sim card reader (semacam drive
pembaca sim card), master sim berupa sim card kosong dengan kapasitas 12
nomor dan sebuah disc (CD) yang akan memproses proses transfer data
melalui CD Room.

Proses mengopi atau kloning satu nomor sangat sederhana, mirip transfer
data dari satu disket ke komputer lalu setelah di-save ditransfer balik ke
disket baru (kosong). Cukup disediakan seperangkat komputer, minimal dengan
program Windows 95/98/2000/XP.

Hubungkan sim card reader dengan PC. Masukkan sim card ke sim card reader.
Setelah komputer dihidupkan, disc masukkan ke CD Room. Secara otomatis set
up program Sim Max berlangsung. Ini disebut dengan program back up data,
seluruh informasi data yang ada pada sim card ditransfer kemudian disimpan
di hard disk komputer.

Prosesnya tidak lama, yang lama adalah proses pembacaan enkripsi oleh sim
card reader yang bisa berlangsung antara 3-5 jam. Setelah seluruh
informasi dan data di sim card induk terbaca dan disimpan pada hard disc
PC,
untuk
mengisi sim card kosong dengan nomor dan seluruh data di dalamnya, cukup
dengan menempatkan sim card kosong itu ke sim card reader. Lalu, mengikuti
seluruh petunjuk yang sudah disediakan.

Dengan adanya alat yang oleh pembuatnya dinamai GSM Sim Back-up Tool itu,
memungkinkan satu nomor ponsel bisa berada di banyak sim card yang berarti
juga di banyak tangan. Sesuai dengan prinsip teknologi kloning, seluruh
sifat, kemampuan, isi data, dan informasi nomor-nomor hasil
gandaan/kloning sama persis dengan nomor induknya.

Yang membedakannya hanya pada aspek legal sim card itu sendiri yang satu
merupakan induk dan dibeli secara resmi di pedagang atau operator.
Sedangkan nomor lainnya hasil gandaan/kloning yang secara hukum belum jelas
aturan
mainnya.

Meski demikian, pada saat aktif secara bersamaan, hanya satu nomor satu
bisa menerima atau melakukan panggilan keluar. Siapa yang pertama menerima
sinyal, itu sangat bergantung pada kedekatan si pengguna dengan jaringan
operator, kekuatan sinyal, dan kualitas ponsel itu sendiri.

Sedangkan beban pulsa, pada akhirnya akan ditanggung oleh pemilik sim card
pertama. Dengan demikian, teknologi ini bisa memberi dampak negatif karena
memancing munculnya aksi-aksi penipuan dan pembajakan nomor-nomor ponsel
oleh oknum tak bertanggung jawab.

Bisa saja suatu saat ada pedagang yang berjiwa penjahat memborong banyak
nomor ponsel. Sebelum dijual ke masyarakat, nomor-nomor tersebut dikloning
terlebih dahulu secara massal untuk kemudian dijual. “Yang rugi akhirnya
konsumen karena meski ponselnya tidak aktif tiba-tiba pulsanya habis
karena dipakai oleh orang lain yang nomornya sama,” ujar Sutikno Teguh,
seorang
pengamat seluler asal Bandung.

Atau bisa juga seseorang yang memang berjiwa jahat, meminjam nomor ponsel
pascabayar teman, lalu dikloning untuk kemudian digunakan untuk komunikasi
sehari-hari. Si pengkloning akan menikmati manfaat karena bisa menggunakan
pulsa ponsel sebanyak-banyaknya tanpa harus bayar. Yang rugi adalah
pemilik nomor induk yang tiap bulan harus menanggung beban membayar tagihan
yang
selalu membengkak karena digunakan oleh 2 orang.

Memang, tidak hanya dampak negatif dari kemunculan alat pengganda sim card.
Ada banyak nilai positifnya bagi pengguna ponsel tertentu. Salah satunya
penghematan dan efisiensi penggunaan sim card. Dengan kemampuan satu sim
card master memuat 12 nomor, memungkinkan pengguna ponsel memiliki banyak
nomor hanya dalam satu sim card dan satu ponsel.

Apalagi untuk mengoperasikannya relatif mudah. Cukup dengan memfungsikan
fitur Multi-Sim pada pesawat ponsel, pengguna bisa menggonta-ganti nomor
mana saja tanpa harus membongkar pasang ponsel.

Meski demikian, Teguh tetap mengingatkan masyarakat calon pengguna dan
para pengguna ponsel agar lebih berhati-hati. Terutama saat membeli nomor
prabayar, harus yakin betul siapa penjual atau pedagangnya. Jika
mencurigakan, sebaiknya dihindari. “Sedangkan bagi pemilik nomor, jangan
sekali-kali meminjamkan ke orang lain, apalagi pada orang yang tidak kita
kenal, itu berbahaya,” ujar Teguh.